Thursday 31 January 2013

Download Kamus Bahasa Indonesia Gratis

Download Kamus Bahasa Indonesia Gratis

Kamus Bahasa Indonesia ini gratis serta dapat disebarluaskan lagi tanpa ada harus membayar. untuk versi kamus didalam wujud buku kita ketahui bahwa kamus bhs indonesia tebalnya minta ampun serta berat membawanya kemana-mana, disamping itu melacak kalimat yang di idamkan relatif lebih sukar dibanding versi kamus software. serta kamus ini juga tak perlu mesti online dikarenakan databasenya telah ada serta sangat praktis yaitu tak perlu lakukan instalasi di pc atau laptop.



KBBI offline versi 1.3 ini adalah versi off line dari kbbi daring telah ada di pusat bhs. di banding versi online kamus off line ini memiliki banyak keunggulan layaknya penjelasan di atas itu, terlebih versi onlinenya jadi kerap tidak dapat dibuka. kbbi off line ini dibikin oleh programmer indonesia, ebta setiawan gunakan bhs pemrograman delphi. salut serta terimakasih bikin beliau. 



makna yang ditampilkan sudah diformat sedemikian rupa supaya meringankan pengguna membaca serta melacak definisi kata. dua kolom sebelah kiri adalah hasil kata pencarian, dengan penjelasan :


  • kolom atas adalah daftar kata yang disebut kata basic.
  • kolom ke-2 adalah hasil pencarian, namun tidak diperoleh pada kata basic namun pada kata turunan atau majemuk.


Bagian kanan merupakan definisi kata dengan warna yang memberikan arti:


  • warna merah dengan latar kuning yaitu lema ( kata basic ).
  • warna merah dengan nomer yaitu banyaknya makna satu definisi kata.
  • warna merah saja tanpa latar adalah sub lema atau kata turunan.
  • warna biru yaitu type kata atau terhitung didalam arti apa.
  • warna hitam yaitu makna aau definisi kata.
  • warna hijau yaitu perumpamaan pemakaian kata didalam kata-kata.
  • warna ungu yaitu perumpamaan didalam peribahasa.
  • warna hitam dengan background hijau adalah hasil pencarian yang ada pada sub-lema atau kata turunan.


Download Kamus Bahasa Indonesia Lengkap Gratis Download Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Portable:
sumber


Download Download KBBI v 1.3 (4shared)Download Download KBBI v 1.3 (box.net)
26 January 2013

Download Photoscape Foto Editor Terbaru

Download Photoscape Foto Editor Terbaru

Photoscape yaitu suatu program serbaguna untuk kalian saat bekerja dengan gambar didalam beragam langkah, terhitung manfaat perangkat lunak grafis ke beragam file tunggal dari lebih kurang 15 mb untuk men-download. 

Untuk berikan gambaran perihal apa Photoscape yang dapat, tahu bahwa ia menghimpun alat ubahing dengan individual atau dengan massal, screen capture, visualisasi, gabungan, percetakan, merubah serta apalagi menciptakan animasi gif, diadakan dengan praktis serta terlalu fokus cocok dengan seluruh type pengguna. 


Perangkat mereka yang rumit serta ideal untuk pekerjaan cepat, tidak memerlukan prosedur yang rumit di di antara sisi dari program. lantas bila anda pingin mengatur photo anda dengan gampang serta bikin mereka siap untuk mencetak atau menaruh wujud spesial pada computer, photoscape yaitu pilihan bebas serta mudah yang anda bisa manfaat.



Photoscape cuma ada untuk microsoft windows serta tidak ada untuk mac atau linux. bhs default yaitu bhs inggris serta korea, dengan paket bhs tambahan yang ada untuk di-download. Versi rilis stabil sekarang ini yaitu 3.5. tetapi, versi lama tetap ada untuk pengguna windows 98 atau me. photoscape ini didistribusikan dengan gratis untuk seluruh pengguna, terhitung untuk tujuan komersial.



Fitur dalam Photoscape :

  • Viewer: lihat photo didalam folder serta bikin slideshow
  • Photo Editor : merubah ukuran, kecerahan serta penyesuaian warna, white balance, koreksi latar, bingkai, balooon, dampak mosaik, memberikan teks, menyisipkan gambar, cropping, filter, penghapusan red eye, blooming, clone stamp
  • Photo-Batch Editor : untuk mengolah sebagian photo dengan sekalian, merubah nama sebagian photo dengan sekalian.
  • Page : memadukan sebagian photo jadi poster-seperti halaman tunggal atau jadi satu photo akhir.
  • GIF Animation : bikin sebagian gambar jadi animasi gif.
  • Print : mencetak photo untuk acara-acara spesifik, layaknya photo paspor, atau halaman berjajar layaknya kertas grafik atau kalender.
  • Screen Capture : menaruh layar monitor ke file gambar.
  • Color Picker : menentukan warna dari layar piksel.

sumber

Informasi

Situs web resmi Photoscape.org
Download Link Disini

26 January 2013

Jika Bayi Aborsi Dapat Bicara


janin8
Bulan 1: Ma, panjangku itu cuma 2 cm, tapi aku udah ada di badan mama… aku sayang mama, bunyi detak jantung mama itu jadi musik terindah yang menemaniku di sini.
Bulan 2: Ma, aku udah bisa ngisep jari imutku lho, di sini hangat ma, nanti kalau aku sudah keluar mama janji ya mau main sama aku.
Bulan 3: Ma, meskipun aku belum tau jenis kelaminku, tapi apapun aku, aku harap mama dan papa bahagia kelak ketika aku keluar. Jangan nangis ya ma, kalau mama nangis di sini aku juga ikut nangis.
Bulan 4: Ma, rambutku sudah mulai tumbuh lho, ini jadi mainan baruku, aku bisa menggerakan kepalaku putar kiri putar kanan.
Bulan 5: Ma, mama tadi ke dokter ya, dokter bilang apa? Αpa itu aborsi ma? Αku nggak diapa-apain kan ma?
Bulan 6: Mama datang ke dokter itu lagi ya? Ma, tolong kasih tau dokter itu, aku di sini baik-baik aja! Tapi kok dokter itu mulai memasukan benda tajam? Benda tajam itu mulai memotong rambutku ma tolong, aku takut. Benda tajam itu mulai memotong kakiku, sakiit ma. Tapi meskipun aku tidak punya kaki, aku masih punya tangan yang bisa memeluk mama. Ma, benda itu sekarang mulai memotong tanganku, mama tolong aku. Aku janji nggak akan nakal ma.
Tapi, meskipun aku tidak punya tangan dan kaki, aku msh punya mata dan telinga untuk melihat senyum mama, mendengar suara mama, tapi.. Benda itu sekarang sudah mulai memotong leherku, mama.. Ampun ma.. Beri aku kesempatan hidup, aku sayang mama, aku pengen meluk mama.

Bulan 7: Ma, aku di sini baik-baik aja, aku udah sama Tuhan di surga, Tuhan mengembalikan semua organ tubuhku yang dipotong benda tajam itu, Tuhan memeluku, memegang tanganku, menggendongku dengan lembut dan Tuhan membisikan tentang apa itu aborsi. Mama, aku masih tidak mengerti apa itu aborsi. Yang aku tau sesuatu itu telah menyakitiku dan aku sedih ma.. teman- temanku di surga bilang, kalau aku tidak di inginkan. Ah aku tidak percaya, aku mempunyai Mama yang sangat baik dan sayang padaku.
Mereka juga berkata, karena aku Mama merasa sangat malu?. Itu tidak benar kan Ma? Aku kan jagoan kecil yang akan melindungi Mama, kenapa Mama harus malu? aku janji tidak akan nakal dan membuat Mama malu.
Bahkan mereka tetap bilang padaku, kalau Mama sendiri yang membunuhku!!. Tidak. Mamaku tidak akan sekejam itu, Mamaku sangat lembut dan mengasihiku maafkan aku ma, aku telah berusaha sekuat tenaga untuk bertahan. Karena aku ingin membahagiakan Mama. tapi sekarang malaikat telah membawaku kesini, karena kejadian itu. Benda itu telah mengisap lengan dan kakiku hingga putus dan akhirnya mencengkeram seluruh tubuhku. Mama.. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku sangat ingin tinggal bersamamu. Aku tidak ingin pergi… Tapi… Ma, aku sangat ingin mengatakan aku sayang Mama, walaupun aku belum sempat bernafas dan melihat wajahmu, biarlah aku sendiri yang merasakan sakitnya diperlakukan seperti itu, asal jangan Mama. Maafkan aku karena gagal menjadi jagoan yang akan melindungimu. Selamat tinggal Mama…
PANTASKAH SEORANG BAYI YANG BELUM SEMPAT TERLAHIR KE DUNIA INI MENDAPATKAN PERLAKUAN SEKEJI ITU DARI ORANG TUA KANDUNG NYA?

Ibu


IBU (Kahlil Gibran)

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir - bibir manusia.
Dan "Ibuku" merupakan sebutan terindah.



Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita di kala  lara, impian kita dalam sengasara, rujukan kita di kala nista.



Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibunya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya.



Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang burung-burung  dan sungai-sungai.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bunga-bunga. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan dan bunga-bunga  adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud.
Penuh cinta dan kedamaian.

Hidup


HIDUP (Kahlil Gibran)

Kehidupan merupakan sebuah pulau di lautan kesepian, dan bagi pulau itu bukti karang yang timbul merupakan harapan, pohon merupakan impian, bunga merupakan keheningan perasaan, dan sungai merupakan damba kehausan.

Hidupmu, wahai saudara-saudaraku, laksana pulau yang terpisah dari pulau dan daerah lain. Entah berapa banyak kapal yang bertolak dari pantaimu menuju wilayah lain, entah berapa banyak armada yang berlabuh di pesisirmu, namun engkau tetap pulau yang sunyi, menderita kerana pedihnya sepi dan dambaan terhadap kebahagiaan. Engkau tak dikenal oleh sesama insan, lagi pula terpencil dari keakraban dan perhatian.


Saudaraku, kulihat engkau duduk di atas bukit emas serta menikmati kekayaanmu -bangga akan hartamu, dan yakin bahwa setiap genggam emas yang kau kumpulkan merupakan mata rantai yang menghubungkan hasrat dan pikiran orang lain dengan dirimu.

Di mata hatiku engkau kelihatan bagaikan panglima besar yang memimpin bala tentara, hendak menggempur benteng musuh. Tapi setelah kuamati lagi, yang nampak hanya hati hampa belaka, yang tertempel di balik longgok emasmu, bagaikan seekor burung kehausan dalam sangkar emas dengan wadah air yang kosong.

Kulihat engkau, saudaraku, duduk di atas singgasana agung; di sekelilingmu berdiri rakyatmu yang memuji-muji keagunganmu, menyanyikan lagu penghormatan bagi karyamu yang mengagumkan, memuji kebijaksanaanmu, memandangmu seakan-akan nabi yang mulia, bahkan jiwa mereka melambung kesukaan sampai ke langit-langit angkasa.

Dan ketika engkau memandang kelilingmu, terlukislah pada wajahmu kebahagiaan, kekuasaan, dan kejayaan, seakan-akan engkau adalah nyawa bagi raga mereka.

Tapi bila kupandang lagi, kelihatan engkau seorang diri dalam kesepian, berdiri di samping singgasanamu, menadahkan tangan ke segala arah, seakan-akan memohon belas kasihan dan pertolongan dari roh-roh yang tak nampak -mengemis perlindungan, karena tersisih dari persahabatan dan kehangatan persaudaraan.

Kulihat dirimu, saudaraku, yang sedang mabuk asmara  pada wanita jelita, menyerahkan hatimu pada paras kecantikannya. Ketika kulihat ia memandangmu dengan kelembutan dan kasih keibuan, aku berkata dalam hati, "Terpujilah Cinta yang mampu mengisi kesepian pria ini dan mengakrabkan hatinya dengan hati manusia lain."

Namun, bilamana kuamati lagi, di sebalik hatimu yang bersalut cinta terdapat hati lain yang kesunyian, meratap hendak menyatakan cintanya pada wanita; dan di sebalik jiwamu yang sarat cinta, terdapat jiwa lain yang hampa, bagaikan awan yang mengembara, menjadi titik-titik air mata kekasihmu...



Hidupmu, wahai saudaraku, merupakan tempat tinggal sunyi yang terpisah dari wilayah penempatan orang lain, bagaikan ruang tengah rumah yang tertutup dari pandangan mata tetangga. Seandainya rumahmu tersalut oleh kegelapan, sinar lampu tetanggamu tak dapat masuk meneranginya. Jika kosong dari persediaan kemarau, isi gudang tetanggamu tak dapat mengisinya. Jika rumahmu berdiri di atas gurun, engkau tak dapat memindahkannya ke halaman orang lain, yang telah diolah dan ditanami oleh tangan orang lain. Jika rumahmu berdiri di atas puncak gunung, engkau tak dapat memindahkannya atas lembah, karena lerengnya tak dapat ditempuh oleh kaki manusia.

Kehidupanmu, saudaraku, dibaluti oleh kesunyian, dan jika bukan karena kesepian dan kesunyian itu, engkau bukanlah engkau, dan aku bukanlah aku. Jika bukan karena kesepian dan kesunyian itu, aku akan percaya kiranya aku memandang wajahmu, itulah wajahku sendiri yang sedang memandang cermin.

(Dari 'Suara Sang Guru')

Guru


GURU (Kahlil Gibran)


Barangsiapa mau menjadi guru, 
biarkan dia memulai mengajar dirinya sendiri 
sebelum mengajar orang lain, 
dan biarkan dia mengajar dengan teladan sebelum mengajar dengan kata-kata. 
Sebab mereka yang mengajar dirinya sendiri dengan membetulkan perbuatan-perbuatannya sendiri 
lebih berhak atas penghormatan dan kemuliaan 
daripada mereka yang hanya mengajar orang lain 
dan membetulkan perbuatan-perbuatan orang lain.

Pikiran dan Samadi


PIKIRAN DAN SAMADI (Kahlil Gibran)

Hidup menjemput dan melantunkan kita dari satu tempat ke tempat yang lain; Nasib memindahkan kita dari satu tahap ke tahap yang lain. Dan kita yang diburu oleh keduanya, hanya mendengar suara yang mengerikan, dan hanya melihat susuk yang menghalangi dan merintangi jalan kita.

Keindahan menghadirkan dirinya dengan duduk di atas singgasana keagungan; tapi kami mendekatinya atas dorongan Nafsu ; merenggut mahkota kesuciannya, dan mengotori busananya dengan tindak laku durhaka.

Cinta lalu di depan kita, berjubahkan kelembutan ; tapi kita lari ketakutan, atau bersembunyi dalam kegelapan, atau ada pula yang malahan mengikutinya, untuk berbuat kejahatan  atas namanya.

Meskipun orang yang paling bijaksana terbongkok karena memikul beban Cinta, tapi sebenarnya beban itu seiringan bayu pawana Lebanon yang berpuput riang.

Kebebasan mengundang kita pada mejanya agar kita menikmati makanan lezat dan anggurnya ; tapi bila kita telah duduk menghadapinya, kita pun makan dengan lahap dan rakus.

Tangan Alam menyambut hangat kedatangan kita, dan menawarkan pula agar kita menikmati keindahannya ; tapi kita takut akan keheningannya, lalu bergegas lari ke kota yang ramai, berhimpit-himpitan seperti kawanan kambing yang lari ketakutan dari serigala garang.

Kebenaran memanggil-manggil kita di antara tawa anak-anak atau ciuman kekasih, tapi kita menutup pintu keramahan baginya, dan menghadapinya bagaikan musuh.

Hati manusia menyeru pertolongan ; jiwa manusia memohon pembebasan ; tapi kita tidak mendengar teriak mereka, karena kita tidak membuka telinga dan berniat memahaminya. Namun orang yang mendengar dan memahaminya  kita sebut gila lalu kita tinggalkan.

Malampun berlalu, hidup kita lelah dan kurang waspada, sedang hari pun memberi salam dan merangkul kita. Tapi di siang dan malam hari, kita sentiasa ketakutan.

Kita amat terikat pada bumi, sedangkan gerbang Tuhan terbuka lebar. Kita memijak-mijak roti Kehidupan, sedangkan kelaparan memamah hati kita. Sungguh betapa budiman Sang Hidup terhadap Manusia, namun betapa jauh Manusia meninggalkan Sang Hidup.  

Dua Puisi

DUA PUISI (Kahlil Gibran)


Berabad-abad yang lalu, di suatu jalan menuju Athena, dua orang penyair bertemu. Mereka mengagumi satu sama lain. Salah seorang penyair bertanya, "Apa yang kau ciptakan akhir-akhir ini, dan bagaimana dengan lirikmu?"

Penyair yang seorang lagi  menjawab dengan bangga, "Aku tidak melakukan hal lain selain menyelesaikan syairku yang paling indah, kemungkinan merupakan syair yang paling hebat yang pernah ditulis di Yunani. Isinya pujian tentang Zeus yang Mulia."

Lalu dia mengambil selembar kulit dari balik jubahnya dan berkata, "Ke mari, lihatlah, syair ini kubawa, dan aku senang bila dapat membacakannya untukmu. Ayo, mari kita duduk berteduh di bawah pohon cypress putih itu."

Lalu penyair itu membacakan syairnya.  Syair itu panjang sekali.

Setelah selesai, penyair yang satu berkata, "Itu syair yang indah sekali. Syair itu akan dikenang berabad-abad dan akan membuat engkau masyhur."

Penyair pertama berkata dengan tenang, "Dan apa yang telah kau ciptakan akhir-akhir ini?"

Penyair kedua menjawab, "Aku hanya menulis sedikit. Hanya delapan baris untuk mengenang seorang anak yang bermain di kebun." Lalu ia membacakan syairnya.

Penyair pertama berkata, "Boleh tahan, boleh tahan."


Kemudian mereka berpisah.

Sekarang, setelah dua ribu tahun berlalu, syair delapan baris itu dibaca di setiap lidah, diulang-ulang, dihargai dan selalu dikenang. Dan walaupun syair yang satu lagi memang benar bertahan berabad-abad lamanya dalam perpustakaan, di rak-rak buku, dan walaupun syair itu dikenang, namun tidak ada yang tertarik untuk menyukainya atau membacanya.

Tuesday 29 January 2013

Delapan Kado Terindah


Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.


KEHADIRAN
Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita juga bisa hadir di hadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada di sampingnya, anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Jadilah kehadiran anda sebagai pembawa kebahagiaan.

MENDENGAR
Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab, kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan baik, pastikan anda dalam keadaan betul-betul rileks dan bisa menangkap utuh apa yang bisa disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya, ini memudahkan anda memberikan tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan manispun akan terdengar manis baginya.

DIAM
Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai untuk menghukum, mengusir atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya, diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya ”ruang”. Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasehati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN
Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah ”Kau bebas berbuat semaumu”. Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertangung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.


KEINDAHAN
Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan penampilan pribadi, andapun bisa menghadiahkan keindahan suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF
Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi anda. Ingat-ingat pula, pernahkah anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf) adalah kado indah yang sering terlupakan.

KESEDIAAN MENGALAH
Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila anda memikirkan hal ini, berarti anda siap memberikan kado ”kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.

SENYUMAN
Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi?

Love = Waiting 4 A Bus.... Ada Benernya Sih...



Cinta itu sama seperti orang yg sedang menunggu bis
Sebuah bis datang, dan kamu bilang,
"Wah..terlalu penuh, sumpek, bakalan nggak bisa duduk nyaman neh!
Aku tunggu bis berikutnya aja deh."

Kemudian, bis berikutnya datang.
Kamu melihatnya dan berkata,
"Aduh bisnya kurang asik nih, nggak bagus lagi.. nggak mau ah.."

Bis selanjutnya datang, cool dan kamu berminat,
tapi seakan-akan dia tidak melihatmu dan lewat begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu.
Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamu bilang,
"Nggak ada AC nih, bisa kepanasan aku".
Maka kamu membiarkan bis keempat itu pergi.

Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi ke kantor.

Ketika bis kelima datang,
kamu sudah tak sabar,
kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bis.
Bis tersebut jurusannya bukan yang kamu tuju!
Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama.

Moral dari cerita ini :
sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar 'ideal'
untuk menjadi pasangan hidupnya.
Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita.
Dan kamu pun sekali-kali tidak akan pernah bisa menjadi 100% sesuai
keinginan dia. Tidak ada salahnya memiliki 'persyaratan' untuk 'calon',

tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.
Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju.

Apabila ternyata memang tidak cocok, apa boleh buat.
tapi kamu masih bisa berteriak 'Kiri' ! dan keluar dengan sopan.
Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu,
semuanya bergantung pada keputusanmu.
Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu,
dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.

Cerita ini juga berarti,
kalau kebetulan kamu menemukan bis yang kosong,
kamu sukai dan bisa kamu percayai,
dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu,
kamu dapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu,
agar dia dapat memberi kesempatan kepadamu untuk masuk ke dalamnya.
Karena menemukan yang seperti itu
adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti.
Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Lalu bis seperti apa yang kamu tunggu? :-)

Jika Tuhan Membawa Engkau Kepada Cinta


Jika Tuhan Membawa Engkau Kepada Cinta...

Ce : Mengapa kamu menyukai saya?

Co : Saya tidak dapat menjelaskan alasannya.
       Tetapi saya sungguh menyukai engkau

Ce : Kamu bahkan tidak dapat memberikan alasan kepada saya
       Bagaimana kamu dapat berkata menyukai saya?
       Bagaimana kamu dapat berkata kamu mencintai saya?

Co : Saya sungguh tidak tahu alasannya,
       tetapi saya dapat membuktikan bahwa saya mencintai kamu.

Ce : Bukti? Tidak!
       Saya mau kamu menjelaskan alasannya.
       Pacar kawan saya dapat berkata kepada kawan saya
       bahwa dia mencintai kawan saya, tetapi kamu tidak dapat!

Co : Ok ok!!!
       Hmm karena kamu cantik,
       karena suaramu enak didengar,
       karena kamu penuh perhatian,
       karena kamu mengasihi,
       karena kamu bijaksana,
       karena senyummu,
       karena setiap gerakanmu

Sayangnya, beberapa hari kemudian,
sang cewek mengalami kecelakaan dan mengalami koma.
Sang cowok kemudian menaruh surat di sisinya,
dan isinya sebagai berikut:

Kekasihku,
Karena suaramu yang merdu saya mencintaimu.
Sekarang dapatkah kamu berbicara?
Tidak!

Oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu.

Karena kamu penuh perhatian dan peduli maka saya menyukaimu.
Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya,
oleh karena itu saya tak dapat mencintaimu

Karena senyummu, karena setiap gerakanmu maka saya mencintaimu
Sekarang dapatkah kamu tersenyum?
Dapatkah kamu bergerak?
Tidak!

Karena itu saya tak dapat mencintaimu..
Jika cinta memerlukan alasan, seperti sekarang,
maka tidak ada alasan lagi bagi saya untuk mencintai engkau lagi.
Apakah cinta memerlukan alasan?
TIDAK!

Oleh karena itu, saya masih tetap mencintaimu
dan cinta tidak memerlukan alasan

Ketika mencintai seseorang
jangan pernah menyesal dengan apa yang pernah kamu lakukan
menyesallah terhadap apa yang tidak pernah kamu tidak lakukan.
Jika Tuhan membawa engkau kepada cinta..
Dia akan memampukan engkau untuk bisa mengatasinya.

Temukan Cinta Anda


Bila anda tak mencintai pekerjaan anda, maka cintailah orang-orang yang bekerja di sana. Rasakan kegembiraan dari pertemanan itu. Dan, pekerjaanpun menjadi menggembirakan. 

Bila anda tak bisa mencintai rekan-rekan kerja anda, maka cintailah suasana dan gedung kerja anda. Ini mendorong anda untuk bergairah berangkat kerja dan melakukan tugas-tugas dengan lebih baik lagi. 

Bila toh anda juga tak bisa melakukannya, cintai setiap pengalaman pulang pergi dari dan ke tempat kerja anda. Perjalanan yang menyenangkan menjadi tujuan tampak menyenangkan juga.

Namun, bila anda tak menemukan kesenangan di sana, maka cintai apapun yang bisa anda cintai dari kerja anda : tanaman penghias meja, cicak di atas dinding, atau gumpalan awan dari balik jendela. Apa saja.

Bila anda tak menemukan yang bisa anda cintai dari pekerjaan anda, maka mengapa anda ada di situ? Tak ada alasan bagi anda untuk tetap bertahan. Cepat pergi dan carilah apa yang anda cintai, lalu bekerjalah di sana. Hidup hanya sekali. Tak ada yang lebih indah selain melakukan dengan rasa cinta yang tulus.

Tambahkan Cinta Dan Kurangi Benci


Seorang pria bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya. 


Mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang saja?".

Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan ke arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya.

Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya kebiasaan seperti ini?" Si pria menjawab, "Ketika saya kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di laut, saya dapat merasakan
rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di sana."

Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu mencintai rumahnya, peduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana , masa kecilnya dan keluarganya.

Suasana kaku langsung berubah menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah awal yang indah dalam cerita mereka berdua.

Mereka akhirnya berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, berhati baik, hangat, sangat perduli... betul-betul seseorang yang sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti itu!

Kopi asin yang ada gunanya...

Kemudian cerita berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya, dan setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh pangerannya.

Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan meninggalkan sebuah surat yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi asin."

Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk mengubahnya karena kamu pasti akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu takut melakukannya,
karena saya telah berjanji untuk tidak membohongimu untuk suatu apa pun.

Sekarang saya sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul-betul aneh dan rasanya tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi.

Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya minum kopi pakai garam?

Si gadis pasti menjawab, "Rasanya manis."

Kadang Anda merasa Anda mengenal seseorang lebih baik dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari bahwa pendapat Anda tentang seseorang itu bukan seperti yang Anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi. Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena terkadang garam terasa lebih manis daripada gula.


Tanda-Tanda Kiamat (Ebook)


Di sepanjang sejarah, umat manusia telah memahami keagungan gunung-gunung dan luasnya langit, walaupun menggunakan metode-metode pengamatan yang masih primitif. Akan tetapi, mereka telah salah dalam mengira bahwa benda-benda tersebut akan ada selama-lamanya. Kepercayaan ini telah menjadi tulang punggung filsafat-filsafat politeisme dan materialisme Yunani, serta agama-agama di Sumeria dan Mesir.


Al-Qur’an memberitahukan kepada kita bahwa orang-orang yang memiliki kepercayaan yang demikian berada dalam kesalahan yang berat. Salah satu hal yang diwahyukan oleh Allah di dalam al-Qur’an adalah bahwasanya alam semesta ini telah diciptakan dan akan sampai pada titik akhirnya. Alam semesta ini akan, sebagaimana halnya umat manusia dan segala makhluk hidup lainnya, berakhir. Dunia yang teratur ini, yang berfungsi secara sempurna selama milyaran tahun, adalah karya Tuhan, Yang telah menciptakan segalanya, walaupun akan sampai juga pada titik akhir atas perintah-Nya, dan pada saat yang telah ditetapkan-Nya.

Waktu yang ditetapkan di mana alam semesta dan segala makhluk di dalamnya, mulai dari mikroorganisme hingga umat manusia, termasuk bintang-bintang dan galaksi-galaksi, akan sampai pada titik akhirnya, disebut as-Sa‘ah di dalam al-Qur’an. As-Sa‘ah ini bukannya menunjuk pada sembarang saat; namun adalah sebuah kata yang dipakai secara khusus di dalam al-Qur’an guna menunjukkan waktu tersebut tatkala dunia ini akan berakhir.

Seiring dengan pengumuman tentang akhir dunia ini, al-Qur’an mengandung gambaran terperinci mengenai proses kejadian tersebut: “Apabila langit terbelah,” “Ketika lautan dijadikan meluap,” “Tatkala gunung-gunung beterbangan,” “Apabila matahari digulung ...” kengerian dan kepanikan yang dialami oleh orang-orang ketika bencana yang mengerikan itu terjadi diceritakan secara rinci di dalam al-Qur’an; ayatayat tersebut menandaskan bahwa tak ada jalan untuk meloloskan diri dan tak ada tempat untuk sembunyi. Yang dapat kita simpulkan dari hal ini adalah bahwasanya akhir dunia ini akan berupa suatu bencana sedemikian rupa yang belum pernah dialami dunia sebelumnya. Rincian mengenai kejadian tersebut juga dapat dijumpai dalam buku-buku kami lainnya yang berjudul, The Day of Resurrection (Hari Kebangkitan), Death Resurrection Hell (Kematian Kebangkitan Neraka). Buku yang Anda baca ini akan memaparkan peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang Hari Akhir (Kiamat).

Pertama-tama, harus dinyatakan bahwa sudah jelas dari sekian banyak ayat al-Qur’an, bahwa pokok pembahasan ten-tang akhir dunia yang tak terelakkan ini telah menarik perhatian manusia dalam setiap periode sejarah. Dalam beberapa ayat tertentu, diceritakan bahwa orang-orang telah bertanya kepada Nabi Muhammad saw. tentang kapan terjadinya akhir dunia ini:

Mereka menanyakan kepadamu tentang as-Sa‘ah: “Bilakah terjadinya?” …(Q.s. al-A‘raf: 187).

(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit (as-Sa‘ah), kapankah terjadinya? (Q.s. an-Nazi‘at: 42).

Allah memerintahkan Nabi saw. untuk menjawab pertanyaan ini sebagai berikut: “… Pengetahuan tentang hal itu berada di sisi Tuhanku …” (Q.s. al-A‘raf: 187), yang artinya bahwa hanya Dia Yang tahu kapan terjadinya as-Sa‘ah itu. Dari ayat ini kita memahami bahwa pengetahuan tentang kapan tibanya as-Sa‘ah itu tersembunyi bagi manusia.

Tentu ada suatu alasan ilahiah mengapa Tuhan kita merahasiakan waktu dari as-Sa‘ah ini. Misalnya, ada baiknya bagi semua orang, entah pada abad berapapun mereka hidup, untuk “… merasa takut akan tibanya as-Sa‘ah (Hari Kiamat)” (Q.s. al-Anbiya’: 49), dan agar memikirkan dengan mendalam akan kekuasaan Allah yang agung dan tak terbatas. Sebelum hari yang sangat penuh penderitaan tersebut datang kepada mereka secara tiba-tiba, mereka hendaknya memahami bahwasanya, selain Allah, tak ada tempat untuk berlindung. Andaikata kapan terjadinya as-Sa‘ah tersebut diketahui, orang-orang yang hidup sebelum masa sekarang tidak akan merasa tergugah untuk memikirkan dengan sungguh-sungguh mengenai akhir dunia ini; mereka akan tidak peduli terhadap peristiwaperistiwa terakhir yang digambarkan di dalam al-Qur’an.

Namun, harus diterangkan bahwa ada banyak ayat yang memberitahukan tentang as-Sa‘ah itu, dan bila kita menelaahnya kita pun menemukan suatu kebenaran yang besar. Al-Qur’an tidak menunjukkan kapan terjadinya as-Sa‘ah itu, namun ia memberikan gambaran mengenai peristiwaperistiwa yang akan terjadi sebelumnya. Salah satu ayat menceritakan bahwa ada sekian banyak tanda-tanda as-Sa‘ah itu:
Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan Hari Kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda-tandanya. Maka apakah faedahnya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila Hari Kiamat sudah datang? (Q.s. Muhammad: 18).

Dari ayat ini kita mempelajari bahwa al-Qur’an memberikan gambaran mengenai tanda-tanda yang memberitahukan kedatangan Kiamat. Guna memahami tanda-tanda “pengumuman besar” tersebut kita harus merenungkan ayat-ayat ini. Jika tidak, sebagaimana ditunjukkan oleh ayat tadi, pemikiran kita akan tidak berguna lagi manakala Kiamat itu tibatiba terjadi pada kita.

Sebagian dari apa yang disabdakan oleh Nabi saw. yang telah sampai kepada kita menerangkan mengenai tanda-tanda as-Sa‘ah tersebut. Dalam hadis-hadis Nabi saw. ini, terdapat tanda-tanda as-Sa‘ah dan informasi rinci mengenai periode yang mendahuluinya. Periode ini, di mana tanda-tanda as-Sa‘ah itu akan terjadi, disebut “Akhir Zaman”. Perkara tentang Akhir Zaman dan tanda-tanda as-Sa‘ah ini telah menarik banyak perhatian di sepanjang sejarah Islam; ia telah menjadi pokok pembahasan dalam banyak karya para ulama dan peneliti Islam.

Bila kita kumpulkan semua informasi ini bersama-sama, kita pun sampai pada sebuah kesimpulan yang penting. Ayatayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw. menunjukkan bahwa Akhir Zaman terbagi menjadi dua tahap. Periode pertama adalah di mana cobaan-cobaan material dan spiritual akan menimpa dunia ini; periode kedua yang datang disebut sebagai Zaman Keemasan, suatu masa di mana ajaran moral al-Qur’an akan mendominasi, menghasilkan kesadaran yang mendalam mengenai kebaikan pada diri semua manusia. Manakala Zaman Keemasan ini berakhir, dan setelah dunia ini mulai memasuki sebuah periode kemunduran sosial, maka kedatangan Kiamat pun sudah pasti.

Maksud buku ini adalah untuk menelaah tanda-tanda as-Sa‘ah tersebut melalui ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi saw., dan untuk memperlihatkan bahwa tanda-tanda ini telah mulai muncul pada zaman kita. Fakta bahwa kedatangan daripada tanda-tanda ini telah diwahyukan empat belas abad yang lalu hendaknya meningkatkan keimanan seorang mukmin kepada Allah dan ketaatan kepada-Nya. Halaman halaman berikut telah ditulis dengan mencamkan baik-baik janji Tuhan kita:

 “Katakanlah: “Segala puji bagi Allah, Dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan mengetahuinya ...” (Q.s. an-Naml: 93).

Kendati demikian, ada satu hal khusus yang penting bahwa kami ingin menarik perhatian pembaca terhadap: Allah tahu hakikat segala sesuatu. Sedangkan dalam segala hal, apa yang kita ketahui tentang akhir dunia ini hanya datang dari apa yang telah diwahyukan-Nya kepada kita.

Download Ebooknya disini


Tabir Cinta Zahrana (Ebook)


Takbir Cinta Zahrana
(Sebuah Novelet Pembangun Jiwa)

Matanya berkaca-kaca. Kalau tidak ada kekuatan iman dalam dada ia mungkin telah memilih sirna dari dunia. Ujian yang ia derita sangat berbeda dengan orang-orang seusianya. Banyak yang memandangnya sukses. Hidup berkecukupan. Punya pekerjaan yang terhormat dan bisa dibanggakan. Bagaimana tidak, ia mampu meraih gelar master teknik dari sebuah institut teknologi paling bergengsi di negeri ini. Dan kini ia dipercaya duduk dalam jajaran pengajar tetap di universitas swasta terkemuka di ibukota Propinsi Jawa Tengah: Semarang.

download ebooknya disini



Monday 28 January 2013

Hati Seorang Ayah


Suatu ketika, ada seorang anak perempuan yang bertanya kepada Ayahnya, ketika tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut - merut dengan badannya yang terbungkuk - bungkuk, disertai suara batuk - batuknya.


Anak perempuan itu bertanya pada ayahnya "Ayah, mengapa wajah Ayah kian berkerut - merut ? dan kenapa badan Ayah kian hari kian bungkuk ?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.

Ayahnya menjawab "Sebab aku adalah seorang laki - laki"

Mendengar jawaban ayahnya, anak perempuan itu bergumam "Aku tidak mengerti."

Jawaban Ayahnya tersebut membuatnya tercenung dan membuat ia makin penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak perempuannya itu, terus menepuk - nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, yang membuat anak perempuan itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak itu menghampiri Ibunya lalu bertanya kepada Ibunya"Ibu, mengapa wajah Ayah jadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk ? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit ?"

Ibunya menjawab "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung-jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban sang Ibu.

Anak perempuan itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran, mengapa wajah Ayahnya yang tadinya tampan menjadi berkerut-merut dan badannya menjadi terbungkuk-bungkuk ?

Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu, seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa kepenasarannya selama ini.

"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan berusaha untuk menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman, teduh dan terlindungi."

"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting-tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya."

"Ku-berikan kemauan padanya, agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetes keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapat cercaan dari anak-anaknya."

"Ku-berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya berbasah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan dihembus angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya, dan yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih-payahnya."

"Kuberikan kesabaran, ketekunan serta keuletan, yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerapkali menyerangnya."

"Ku-berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai dan mengasihi keluarganya, didalam kondisi dan situasi apapun juga, walaupun tidak jarang anak-anaknya melukai perasaannya, melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi dan saling mengasihi sesama saudara."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengertian dan kesadaran terhadap anak-anaknya tentang saat kini dan saat mendatang, walaupun seringkali ditentang bahkan dilecehkan oleh anak-anaknya."

"Ku-berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan, bahwa Isteri yang baik adalah Isteri yang setia terhadap Suaminya, Isteri yang baik adalah Isteri yang senantiasa menemani, dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Isteri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti, bahwa Laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup didalam keluarga bahagia dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan, bahwa sebagai Laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

"Ku-berikan kepada Laki-laki tanggung-jawab penuh sebagai pemimpin keluarga, sebagai tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh Laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung-jawab ini adalah amanah di dunia dan akhirat."

Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut dan berdo'a hingga menjelang subuh. Setelah itu dia menghampiri bilik Ayahnya yang sedang berdo'a, ketika Ayahnya berdiri, anak perempuan itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayahnya. "Aku mendengar dan merasakan bebanmu, Ayah."

(Dikutip dari tulisan H. Muh. Nur Abdurrahman - Harian Fajar Makassar)