Sebuah perusahaan membolehkan wanita tanpa pakaian apapun alias bugil untuk kerja di perusahaan ini. Parahnya lagi ini menjadi agenda rutin yang artinya bukan hanya wanita tapi pria juga boleh telanjang untuk bekerja di sini. Sebuah perusahaan softwere ini bahkan mewajibkan karyawannya bekerja tanpa busana. Perusahaan software komputer di Buckinghamshire, Inggris, mencari karyawan untuk posisi web-coder yang siap bekerja tanpa busana. Dalam situs perusahaan tersebut tertulis, pelamar kerja harus siap melepas pakaiannya selama berada di area kantor.
Nude House, nama perusahaan itu. Ini merupakan sebuah perusahaan yang menjual perangkat lunak, yang memungkinkan pelanggan memberikan tautan link di atas gambar.
"Ini akan menjadi pengalaman berharga bagi pekerja untuk mengekspresikan kealamian tubuhnya selama bekerja. Perusahaan akan menyediakan shower dan fasilitas lainnya untuk mendukung kebijakan ini," demikian tertulis di situs perusahaan itu.
Berlokasi di kota Amersham, Buckinghamshire, perusahaan ini ingin mengampanyekan lingkungan kerja berwawasan alami atau naturisme, juga hangat dan pribadi. Kebijakan ini juga berlaku untuk karyawan di bagian penjualan atau web-selling.
“Naturisme tidak berorientasi seksual. Perhatiannya adalah pada kemampuan penjualan dan kemampuan teknis, bukan seksualitas pekerja.”
Kepada The Register, juru bicara Nude House, Chris Taylor, mengatakan, penerapan kebijakan kontroversial ini bukan pertama di Inggris. Sejumlah kantor di negara itu juga telah mempekerjakan karyawan di web-coding atau web-selling dalam keadaan tanpa busana.
Sejauh ini, kebanyakan perusahaan yang menggunakan karyawan tanpa busana itu memiliki misi menggoda pelanggan agar membeli produk mereka. Kebijakan diterapkan sebagai bagian dari promosi perusahaan.
Namun, Taylor memastikan bahwa perusahaannya tidak akan mengambil untung dari kebijakan itu untuk meningkatkan produktivitas bisnis. “Ini tidak ada manfaatnya untuk pelanggan, karena mereka tidak akan pernah tahu bahwa pekerja yang melayani mereka tidak mengenakan busana,” ujar Taylor
No comments:
Post a Comment