Saturday, 8 June 2013

pembinaan iman seorang mukmin di bulan ramadhan

 Ramadahan Menjernihkan Pikiran

Alhamdulillah, beberapa hari  bulan ramadhan 1434h sudah kita lewati. Kita bahagia dapat dipertemukan dengan ramadhan, oleh Allah SWT dihimpun di dalamnya rahmah (kasih sayang) maghfirah (ampunan) dan itqun minan naar ( terselamatkan dari api neraka ).
Ramadhan pada era globalisasi merupakan media utama pembinaan iman seorang mukmin, melalui ibadah puasa yang punya dimensi  pelatihan fisik (jasadiyah) dan metafisik (ruhiyah) yang diharapkan akan diantarkannya jadi seorang muslim yang sempurna. Firman alloh SWT dalam QS Al Baqarah 183…
Hikmah puasa yang paling utama membentuk kejernihan pikiran yakni secara kejiwaan membiasakan kesabaran, menguatkan kemauan, mengajari dan membantu bagaiman menguasai diri serta mewujudkan dan membentuk ketaqwaan yang kokoh dalam diri. Taqwa adalah gelar tertinggi yang dapat diraih manusia sebagai hamba Allah. Tak ada gelar yang lebih mulia dan tingggi dari itu. Setiap hamba yang telah mampu meraih gelar taqwa, ia dijamin hidupnya di surga dan diberi kemudahan-kemudahan  di dunia. Melalui puasa yang mendorong terbentuknya pikiran yang jernih kita punya saran untuk mendapatkan gelar taqwa itu.
Kemampuan manusia amat terbatas, sementara persoalan yang di hadapi begitu banyak. Diperlukan pikiran yang jernih untuk menyelesaikan semua masalah yang ada. Mulai dari masalah diri sendiri, anak, istri, saudara orang tua, kantor dan sebagainya. Tapi bila orang itu bertaqwa, Allah akan menunjukkan jalan untuk berbagai persoalan itu. Bagi Allah tak ada yang sulit, karena Dialah pemilik kehidupan ini. Dan barang siapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya ( QS Ath-Thalaaq ).
Dengan pikiran yang jernih maka jiwa akan tenang, tak merasa khawatir dan sedih hati. Bagaimana bisa bersedih hati, bila didalam dadanya tersimpan Allah. Ia telah menggantungkan segala hidupnya kepada pemilik kehidupan itu sendiri. Oleh sebab itu orang yang selalu mengingat Allah, ia bakal memperoleh pikiran yang  jernih.
Kita sering mendengar bahwa keutamaan lainnya dalam ramadhan yang mencerminkan terbentuknya kejernihan pikiran, diantaranya adalah orang  yang berpuasa Ramadhan bisa masuk ke dalam surga ar- raiyan;  puasa bisa jadi penembus dosa; orang yang berpuasa akan mendapat kegembiraan; puasa adalah penangkal; mendapat ganjaran dari Allah tanpa hitungan; puasa dan Al quran memberi syafaat. Jika kita ikhlas menjalankan puasa selama sebulan penuh selama bulan ramadhan adalah sangat baik, yaitu untuk meningkatkan kejernihan pikiran dalam mencapai ketaqwaan kita pada Allah SWT.
Banyak sekali guna dan manfaat dari melaksanakan puasa ramadhan, baik untuk jasmani dan rohani yang menghasilkan kejernihan pikiran seseorang; misalnya  membuat kita lebih taqwa pada Allah SWt. Mendapat pahala yang melimpah ruah. Memberi efek yang menyehatkan tubuh kita dan dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Melatih kita untuk melawan nafsu bejat selama hidup di dunia fana. Mendorong kita untuk selalu berbuat kebajikan bisa memasukkan kita kedalam surga. Melatih sabar, pengendalian diri, disiplin, jujur, dan emosi. Mempersempit jalan aliran darah dimana setan berlalu lalang. Mempererat tali silaturahmi dengan sahur dan buka puasa bersama. Menghilangkan dosa diantara manusia dengan saling memaaf-maafkan. Kesemuanya ini merupakan hikmah puasa yakni menjernihkan pikiran kita.
Dengan demikian kita sucikan fisik, hati, dan pikiran kita melalui pelaksanaan ibadah ramadhan. Penjernihan pikiran hanya bisa dimulai dari hati. Hati yang bersih dari segala kekotoran yang menyelimuti nya. Bersihkanlah dahulu hati kita maka kita akan dapat menemukan jalan pikiran yang jernih dan segar. Bahkan ketika sampai pada suatu masa yang sangat melelahkan, yang sangat memberatkan, maka hati yang bersih itu dapat membimbing pikiran untuk mengambil keputusan yang tepat tak keliru sedikitpun. Bagaimana cara membersihkan hati? Lakukan semuanya dengan ikhlas. Ikhlas adalah memaksudkan ucapan, perbuatan, diam, bergerak, yang dirahasiakan, yang ditampakkan, hidup atau mati hanya untuk Allah semata.
Artinya ikhlas merupakan kunci amalan hati. Semua amal saleh takkan sempurna tanpa dilandasi dengan keikhlasan. Oleh sebab itu diterima atau tidaknya suatu amal akan tergantung pada keikhlasan hamba yang hanya diketahui Allah. Semua perbuatan yang bersifat ibadah, tak pantas dilakukan kecuali atas dasar mencari keridhoan Allah. Bahkan amal yang bersifat adat kebiasaan, seperti makan, minum ataupun berolahraga juga harus dilandasi keikhlasan.
Pikiran yang jika ditinggalkan akan pergi menuju sarang kegelapan, fajar kepedihan, dan kesedihan menyongsong, maka jangan ditinggalkan ia dalam kondisi tidak tentu arah, tetapi ikatlah dalam hal yang bermanfaat.
Pikiran yang bersih akan melahirkan pikiran yang baik. Perilaku yang baik. Perilaku yang baik akan melahirkan manusia-manusia yang mulia. Pikiran yang bersih dan jiwa yang selalu dipelihara dari perbuatan maksiat akan melahirkan manusia muuqarribiin, yaitu orang-orang yang selalu mendekatkan diri kepada Allah. Mereka takut akan siksa Allah dan mengharapkan rahmat-nya.
Sebagaimana firman Nya :
Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhan mu dengan hati yang puas lagi diridhoi Nya maka masuk lah kedalam jama’ah hamba Ku dan masuk lah kedalam surga Ku ( QS Al Fajr :89).
Berbahagialah mereka yang kembali dengan hati yang tenang, sebab di dalam hati terdapat karat yang bisa mengotori seluruh anggota badan.
Oleh karena itu perbanyaklah istighfar. Hanya istighfar yang mampu membersihkan hati dan kotoran karat.
Hal ini di ungkapkan Rasulullah SAW :
sesungguhnya dalam hati it ada karat pada tembaga, maka membersihkannya adalah dengan istighfar (HR Baihaqi)
sumber: http://news.palcomtech.com/2011/08/%E2%80%9Cpetuah-ramadhan%E2%80%9D-ramadahan-menjernihkan-pikiran/

No comments:

Post a Comment