Monday, 16 February 2009

Tertipu Hawa Nafsu

Seseorang mungkin tinggal di rumah yang besar dengan perabotan yang indah. Ia mungkin memiliki perhiasan, emas dan mobil yang banyak. Tetapi merasa bahwa semua ini akan membuatnya bahagia hanyalah imajinasi saja, bukan kenyataan.

Seseorang mungkin pergi ke kafe, duduk sebentar, minum secangkir teh dan pergi. Yang lain punya kesempatan untuk pergi ke tempat yang lebih mahal, dengan lebih banyak hal-hal menarik yang bisa dinikmati. Dua keadaan tersebut sangat berbeda. Yang kaya membawa beban. Orang yang pertama membayar 50 sen (cukup untuknya). Yang kaya membayar 50 pound, 100 atau 500 pound dan itu akan jadi beban baginya, karena: Beban yang dibawa seseorang tergantung seberapa banyak ia memuaskan hawa nafsu fisiknya.

Yang dilakukan oleh beban terhadap seseorang ibarat penggilingan terhadap gandum (beban akan menggiling orang). Keserakahan akan berujung pada ketidakbahagiaan.

Para rasul dan penerus mereka, para awliya, memberi nasihat agar orang-orang hidup sederhana, dengan kehidupan yang mudah dan beban yang ringan.

Seperti orang yang bepergian tanpa membawa koper-koper. Saat turun dari pesawat ia bisa langsung keluar bandara. Tetapi orang yang membawa koper-koper yang berat, akan kerepotan.

Apakah penderitaan manusia ini?

Orang yang baik akan berbuat kebaikan untuk dirinya, orang yang jahat hanya akan menyusahkan dirinya.

No comments:

Post a Comment